Cara Budidaya Tambak Udang Vaname Tradisional

Budidaya tambak udang vaname pada dasarnya bisa menggunakan berbagai macam metode yaitu budidaya tambak udang vaname tradisional atau pun modern. Metode budidaya modern sebenarnya menjadi metode yang paling direkomendasikan karena sangat efisien.
Hanya saja harganya mahal dan tidak semua petani udang sudah memiliki budget untuk menggunakan metode budidaya modern. Oleh sebab itu kali ini kita akan membahas cara budidaya secara tradisional seperti apa agar petani dengan modal kecil pun bisa mulai membudidayakannya.
Berikut informasi selengkapnya untuk Anda!
Cara Budidaya Tambak Udang Vaname Secara Tradisional
1. Pengolahan Lahan Tambak Udang
Sebelum lahan tambak digunakan untuk membudidayakan udang, pengeringan diperlukan. Genangan air yang masih mengendap sebaiknya dibuang dengan menggunakan pompa air. Pengeringan dasar tanah juga harus diperhatikan dan biasanya memakan waktu sekitar 1 minggu sampai 10 hari. Pastikan pengeringan dilakukan sampai dasar tambak retak – retak kemudian baru pembalikan tanah dilakukan sampai pHnya sekitar 6,5.
2. Pengapuran dan Pemupukan Tambak
Dalam budidaya tambak udang vaname tradisional, kualitas air dan tanah harus dipastikan bagus. Teknik pengapuran diperlukan dengan komposisi sebagai berikut :
- Dibutuhkan 1000 kg kapur bakar untuk 1 hektar lahan tambak
- Dibutuhkan 320 kg kapur pertanian untuk 1 hektar lahan tambak
Kapur yang sudah dituangkan ke dalam kolam selama 3 hari biarkan dulu. Baru kemudian perlu dilakukan pemupukan dengan urea 150 kg/ hektar dan pupuk kandang sebesar 2000 kg/ hektar.
3. Metode Pengisian Air Tambak
Setelah seluruh persiapan dasar selesai, pengisian air baru perlu dilakukan. Kemudian air dimasukkan ke dalam tambak secara bertahap dan proses penyiapan media air menggunakan mekanisme komposisi berikut :
- Media air sterilisasinya juga bisa dicampur dengan 30 ppm kaporit dan 10 – 12 ppm saponin
- Pengisian air hingga ketinggian mencapai 0,8 – 1,0 m
- Adaptasi media air dengan tingkat kecerahan air awal 40 – 45 cm
- Pupuk organik 300 – 500 kg/ hektar
Mengenai pupuknya, untuk petani udang yang merasa belum tahu jenis pupuk organik yang cocok untuk tambak udang vaname tradisional itu apa, kami sangat rekomendasikan agar Anda memilih jenis pupuk TON Nasa.

Kualitas pupuk ini tidak perlu diragukan lagi. Dengan pupuk ini tambak akan lebih sehat, sanitasi air lebih terjaga, nutrisi yang dibutuhkan udang untuk mempercepat perkembangan dan pertumbuhannya terjaga, dan masih banyak manfaat lainnya.
Untuk mendapatkan pupuk TON Nasa, tak perlu ribet juga. Anda sekarang sudah berada di tempat yang tepat.
Ya, Anda bisa beli Pupuk TON Nasa Di Sini!
Kami adalah agen pupuk TON Nasa yang sudah hadir sejak 10 tahun yang lalu dibawah naungan PT Natural Nusantara sebagai Stockist resmi.
Anda bisa langsung klik Di Sini untuk dapatkan pupuk TON Nasa sekarang.
Selanjutnya yang juga harus diperhatikan dalam proses pembudidayaan tambak udang vaname adalah pemilihan benih.
4. Pemilihan dan Metode Penebaran Benih
Benih udang vaname ditebarkan setelah plankton tumbuh selama 7 – 10 hari setelah pemupukan dilakukan. Anda perlu memanfaatkan benih dengan PL 10 sampai PL 12 dengan berat benih per ekor 0,001 gram.
5. Proses Panen
Proses panen dilakukan setelah umur pemeliharaan mencapai 100 – 110 hari ketika panen berlangsung. Panen dilakukan dengan penurunan air dibantu pompa air secara bersamaan.
Jala lempar perlu Anda gunakan untuk proses panen tambak udang vaname tradisional. Mengenai waktu panen, baiknya Anda lakukan di malam hari karena pada malam hari tidak ada sinar matahari yang dapat merusak mutu udang yang dipanen.
Setelah melakukan pemanenan, masukkan udang yang sudah dipanen kedalam es supaya lebih awet dan udang tetap selalu terjaga kesegarannya.
Jadi sekarang Anda sudah tahu bukan bagaimana cara budidaya tambak udang vaname tradisional yang tepat?
Berbagai metode di atas dapat Anda manfaatkan untuk membudidayakan udang vaname.